Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 00:31:24【Resep】101 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(5)
Sebelumnya: 56 UMKM di Jakbar ikuti pelatihan komoditi makanan
Selanjutnya: Nasib perempuan Gaza dua tahun sejak konflik pecah
Artikel Terkait
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Cara terhindar dari migrain ketika cuaca panas
- KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025
- Hujan di Jakarta mengandung mikroplastik, BRIN ingatkan polusi langit
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Kunjungi industri farmasi, WHO dorong kolaborasi penguatan fitofarmaka
- Bangladesh, WFP berkomitmen tingkatkan pendanaan pengungsi Rohingya
- Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China
- Pemkot Kediri evaluasi perbedaan data penerima MBG
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA

Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025, dengan kurangi food waste

8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia

Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025

Pemkot Kediri periksa SPPG untuk penerbitan SLHS

Ahli gizi dorong masyarakat kembali ke pola makan tradisional Asia

Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan